Aku tak pasti, apakah anak-anak mengasihiku setelah aku tidak berdaya, aku tidak punya harta untuk di berikan satu persatu. Ibu ayahku juga tidak punya apa yang di tinggalkan untuk kami, hanya tanah pusaka milik bersama.
waktu berlari pantas, tak ada waktu untuk bermimpi, tak ada ruang untuk ketawa, cukup sudah, tak ada yang dicari, tak ada pula yang di tunggu, tak ada lagi misteri, tak ada juga yang mesti diburu, hanya ku ingin, bekalan untuk dibawa bertemu TUHAN.
No comments:
Post a Comment