Sunday, 9 October 2011

Perbezaan Niat Baik dan Buruk

alt
KISAH BUDI PEKERTI
Ada seorang pemuda Zhang yang berasal dari kota Qiangshu, pergi ke Shanghai bekerja, kerana kejujurannya majikannya sangat percaya kepadanya. Setiap akhir tahun sebelum tahun baru majikannya selalu menyuruhnya menagih hutang ke sebelah selatan kota. Pada hari itu dengan membawa sebuah tas kulit dia keluar dari rumah majikannya pergi menagih hutang. Dari pagi sampai kepetang dia menagih hutang, dan wang yang ditagihnya berjumlah 18000 Yuan.
Kerana sudah seharian berjalan dia merasa lelah, lapar dan haus, lalu dia singgah disebuah kafe untuk beristirahat dan makan, setelah itu dia kembali kerumah majikannya. Setelah sampai dirumah majikannya dia sangat terkejut kerana dia tidak membawa tas kulit yang berisi wang tersebut, kerana rasa takut dan paniknya membuat dia tidak dapat mengingat kembali dimana dia meletakkan tas kulit tersebut.
Majikannya curiga kepadanya mengira dia yang mengambil wang tersebut, dengan suara keras memarahinya dan berkata jika dia tidak mengembalikan wang tersebut akan dilaporkan ke pihak berkuasa. Zhang tidak dapat berbuat apapun hanya mampu menangis dengan sedih.

Pada hari ini adalah seorang pemuda bernama Jia yang juga berasal dari kota Qiangshu, karena usaha dagangnya gagal menjadi sangat depresi bermaksud pulang ke kampung halamannya dengan kapal. Setelah Zhang keluar dari kafe tersebut, Jia singgah dan masuk kedalam kafe tersebut duduk di meja bekas tempat duduk Zhang, sambil menunggu kapal, lalu dia melihat ada sebuah tas kulit diatas meja, dia lalu membuka tas tersebut, di dalam penuh dengan wang.

Jia sangat terkejut dan gembira, tetapi setelah berfikir sejenak didalam hatinya berkata, “wang yang demikian banyak ini, jika saya ambil maka setelah pulang ke kampung saya tidak usah bekerja keras lagi. Tetapi wang ini pasti ada pemiliknya, jika orang ini karena kehilangan wang ini akan kehilangan nama baiknya atau mungkin kehilangan nyawanya, hati nurani saya akan merasa bersalah selamanya!
Nasib manusia miskin dan kaya semuanya sudah ditentukan oleh Yang Maha Esa. Hari ini saya menjumpai wang tersebut, saya harus menunggu sampai pemiliknya datang dan mengembalikan kepadanya.”
Pada waktu itu sudah petang, tamu yang datang ke kafe ini sudah sangat sedikit hanya ada 8-9 orang. Jia dengan teliti mempelajari tingkah laku setiap tamu yang berada disana, tidak ada seorangpun yang seperti pemilik tas ini.
Akhirnya Jia hanya dapat duduk menunggu disana, pandangan matanya terus mengamati pintu masuk, sampai senja tamu dikafe juga mulai pulang semua, dia melihat seseorang dengan tergesa-gesa dan wajah pucat masuk kedalam kafe; di belakangnya ada seorang yang mengikutinya, rupanya Zhang, majikannya takut dia melarikan diri, tidak membiarkannya keluar rumah, setelah lama membujuk majikannya agar dapat keluar untuk mencari tas tersebut, akhirnya majikannya menyuruh satpam kantor mengikutnya.

Jia dengan teliti memperhatikan mereka akhirnya dia yakin Zhang adalah pemilik tas kulit ini, dengan tersenyum dia bangkit dari kursinya menyambut mereka sambil berkata, “Apakah engkau orang yang kehilangan tas kulit? Saya sudah lama menunggu kalian.” Sambil berkata demikian dia menyodorkan tas kulit tersebut kepada mereka. Zhang melihat tas tersebut sangat gembira dan terharu, dia tidak tahu bagaimana harus mengucapkan terima kasih dan hanya dapat berkata,” Jika tidak ada engkau, malam ini saya sudah pasti bunuh diri.”

Zhang akan memberikan kepada Jia 5 persen dari uang tersebut tetapi Jia menolak menerima, Zhang lalu memberikan 1 persen tetapi Jia masih tetap menolak menerima. Akhirnya Zhang mengatakan akan mengundang Jia makan dan minum anggur, Jia dengan alasan mengatakan besok pagi-pagi dia sudah harus naik kapal pulang dan menolaknya dengan halus.
Zhang berkata, besok pagi dia akan mengantar Jia ke pelabuhan. Jia tidak bisa menolak lagi, akhirnya mereka berpamitan dan berjanjian besok akan ketemu lagi.
Keesokkan paginya, Zhang datang menjemput Jia dan akan mengundangnya sarapan sambil mengucapkan terima kasih, tetapi begitu dia bertemu dengan Jia, Jia dengan tergesa-gesa berterima kasih sambil berkata, “Sungguh beruntung kemarin engkau kehilangan tas, sehingga nyawa saya tertolong!”. Zhang bingung akan maksud kata-kata Jia.

Jia berkata, “Kemarin petang sebenarnya saya sudah hendak berangkat dengan kapal , namun karena menunggu pemilik tas, sampai malam baru kamu tiba, terpaksa saya tunda. Hari ini saya mendapat kabar bahwa kapal tersebut diserang badai lalu tenggelam, semua penumpang kapal tersebut tenggelam dan tewas!”
Kerana kebaikan hati Jia akhirnya dia menyelamatkan 2 nyawa, orang ramai yang berada disana setelah mendengar cerita dari Jia mereka semua memberi ucapan selamat kepada mereka berdua. Majikan Zhang setelah mengetahui kejadian ini memuji Jia adalah seorang yang jujur yang dapat dipercaya mengundang Jia menjadi manager ditokonya, setelah  beberapa bulan bekerja disana, majikannya sangat menyayanginya. Saat putrinya jatuh cinta dengan Jia, ayahnya merestuinya. Akhirnya Jia meneruskan dan mewarisi semua harta mertuanya dan menjadi seorang pedagang yang kaya

No comments:

Post a Comment