Kerana sudah seharian berjalan dia merasa lelah, lapar dan haus, lalu
dia singgah disebuah kafe untuk beristirahat dan makan, setelah itu dia
kembali kerumah majikannya. Setelah sampai dirumah majikannya dia sangat
terkejut kerana dia tidak membawa tas kulit yang berisi wang tersebut,
kerana rasa takut dan paniknya membuat dia tidak dapat mengingat kembali
dimana dia meletakkan tas kulit tersebut.
Majikannya curiga kepadanya mengira dia yang mengambil wang tersebut,
dengan suara keras memarahinya dan berkata jika dia tidak mengembalikan wang tersebut akan dilaporkan ke pihak berkuasa. Zhang tidak dapat berbuat
apapun hanya mampu menangis dengan sedih.
Pada hari ini adalah seorang pemuda bernama Jia yang juga berasal dari
kota Qiangshu, karena usaha dagangnya gagal menjadi sangat depresi
bermaksud pulang ke kampung halamannya dengan kapal. Setelah Zhang
keluar dari kafe tersebut, Jia singgah dan masuk kedalam kafe tersebut
duduk di meja bekas tempat duduk Zhang, sambil menunggu kapal, lalu dia
melihat ada sebuah tas kulit diatas meja, dia lalu membuka tas tersebut,
di dalam penuh dengan wang.
Jia sangat terkejut dan gembira, tetapi setelah berfikir sejenak
didalam hatinya berkata, “wang yang demikian banyak ini, jika saya ambil
maka setelah pulang ke kampung saya tidak usah bekerja keras lagi.
Tetapi wang ini pasti ada pemiliknya, jika orang ini karena kehilangan wang ini akan kehilangan nama baiknya atau mungkin kehilangan nyawanya,
hati nurani saya akan merasa bersalah selamanya!
Nasib manusia miskin dan kaya semuanya sudah ditentukan oleh Yang Maha
Esa. Hari ini saya menjumpai wang tersebut, saya harus menunggu sampai
pemiliknya datang dan mengembalikan kepadanya.”
Pada waktu itu sudah petang, tamu yang datang ke kafe ini sudah sangat
sedikit hanya ada 8-9 orang. Jia dengan teliti mempelajari tingkah laku
setiap tamu yang berada disana, tidak ada seorangpun yang seperti
pemilik tas ini.
Akhirnya Jia hanya dapat duduk menunggu disana,
pandangan matanya terus mengamati pintu masuk, sampai senja tamu dikafe
juga mulai pulang semua, dia melihat seseorang dengan tergesa-gesa dan
wajah pucat masuk kedalam kafe; di belakangnya ada seorang yang
mengikutinya, rupanya Zhang, majikannya takut dia melarikan diri, tidak
membiarkannya keluar rumah, setelah lama membujuk majikannya agar dapat
keluar untuk mencari tas tersebut, akhirnya majikannya menyuruh satpam
kantor mengikutnya.
Jia dengan teliti memperhatikan mereka akhirnya dia yakin Zhang adalah
pemilik tas kulit ini, dengan tersenyum dia bangkit dari kursinya
menyambut mereka sambil berkata, “Apakah engkau orang yang kehilangan
tas kulit? Saya sudah lama menunggu kalian.” Sambil berkata demikian dia
menyodorkan tas kulit tersebut kepada mereka. Zhang melihat tas
tersebut sangat gembira dan terharu, dia tidak tahu bagaimana harus
mengucapkan terima kasih dan hanya dapat berkata,” Jika tidak ada
engkau, malam ini saya sudah pasti bunuh diri.”
Zhang akan memberikan kepada Jia 5 persen dari uang tersebut tetapi Jia
menolak menerima, Zhang lalu memberikan 1 persen tetapi Jia masih tetap
menolak menerima. Akhirnya Zhang mengatakan akan mengundang Jia makan
dan minum anggur, Jia dengan alasan mengatakan besok pagi-pagi dia sudah
harus naik kapal pulang dan menolaknya dengan halus.
Zhang berkata, besok pagi dia akan mengantar Jia ke pelabuhan. Jia
tidak bisa menolak lagi, akhirnya mereka berpamitan dan berjanjian besok
akan ketemu lagi.
Keesokkan paginya, Zhang datang menjemput Jia dan akan mengundangnya
sarapan sambil mengucapkan terima kasih, tetapi begitu dia bertemu
dengan Jia, Jia dengan tergesa-gesa berterima kasih sambil berkata,
“Sungguh beruntung kemarin engkau kehilangan tas, sehingga nyawa saya
tertolong!”. Zhang bingung akan maksud kata-kata Jia.
Jia berkata, “Kemarin petang sebenarnya saya sudah hendak berangkat dengan
kapal , namun karena menunggu pemilik tas, sampai malam baru kamu
tiba, terpaksa saya tunda. Hari ini saya mendapat kabar bahwa kapal
tersebut diserang badai lalu tenggelam, semua penumpang kapal tersebut
tenggelam dan tewas!”
Kerana kebaikan hati Jia akhirnya dia menyelamatkan 2 nyawa, orang
ramai yang berada disana setelah mendengar cerita dari Jia mereka semua
memberi ucapan selamat kepada mereka berdua. Majikan Zhang setelah
mengetahui kejadian ini memuji Jia adalah seorang yang jujur yang dapat
dipercaya mengundang Jia menjadi manager ditokonya, setelah beberapa
bulan bekerja disana, majikannya sangat menyayanginya. Saat putrinya
jatuh cinta dengan Jia, ayahnya merestuinya. Akhirnya Jia meneruskan dan
mewarisi semua harta mertuanya dan menjadi seorang pedagang yang kaya
No comments:
Post a Comment